GUNADARMA

ug

Minggu, 18 Agustus 2019

Runtuhnya Rukan Cendrawasih, Samarinda (Juni 2014)


Raka Muhammad ilham
4TA04
15315606
Forensik dan penilaian bangunan

Runtuhnya Rukan Cendrawasih, Samarinda (Juni 2014)
Bangunan rumah kantor (Rukan) tiga lantai yang terletak di kompleks Cendrawasih Permai, Jl. Ahmad Yani, Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda Kalimantan Timur runtuh pada tanggal 3 Juni 2014 saat masih dalam proses pengerjaan yang menyebabkan 12 pekerjanya tewas. Bangunan ini memiliki lebar 25 m dan panjang 100 m dengan biaya konstruksi senilai kurang lebih 15 Milyar rupiah.  Dari observasi yang dilakukan penyebab keruntuhan bangunan ini sangatlah kompleks diantaranya:
Pertama, Kegagalan pondasi. Hal ini didasarkan keterangan bahwa pengerjaan pengerukan lahan sampai lantai 1 selesai dikerjakan hanya memerlukan waktu enam bulan. Padahal kondisi tanah eksisting adalah rawa dan merupakan tanah lempung sehingga memerlukan waktu lama untuk terkonsolidasi jika tanpa penanganan khusus seperti vertical drain.
Kedua, Kegagalan Struktur Utama. Struktur utama yang dimaksud adalah balok- kolom. Hal ini didasarkan fakta bahwa pekerja sempat diminta untuk mengecek kolom yang retak di lantai 2. Meskipun tidak ada data detail mengenai dimensi dan lokasi keretakan akan tetapi hal ini seharusnya telah menjadi indikasi awal bahwa ada masalah dengan struktur yang sedang dibangun. Apalagi apabila didasarkan pada filosofi desain struktur yang benar yaitu “strong column- weak beam” yang artinya kolom tidak boleh mengalami kegagalan struktur terlebih dahulu daripada balok. Kegagalan kolom ini sendiri diduga karena adanya deviasi antara perencanaan dan pelaksanaan dimana kontraktor mengurangi dimensi kolom dan jumlah tulangan yang dipakai.

Ketiga, Kesalahan sistem perancah pengecoran lantai. Penyebab awal keruntuha adalah lantai 3 yang sedang dikerjakan secara tiba- tiba roboh. Selain karena kolom yang mengalami kegagalan, maka sistem perancah yang dipakai juga patut dicurigai tidak dirancang dengan benar. Dari dokumentasi yang ada terlihat bahwa sistem perancah yang digunakan menggunakan scafolding besi dan beberapa menggunakan kayu dolken. Bekisting dan sistem perancah seharusnya didesain secara detail baik dalam desain maupun metode pemasangannya. Inspeksi harus dilakukan secara ketat termasuk pengecekan terhadap kekuatan beton yang telah dicor yang akan menopang perancah tersebut.

Keempat, organisasi proyek tidak benar. Proyek rukan ini diketahui tidak memiliki konsultan perencana. Desain bangunan yang digunakan tidak diketahui darimana dibuatnya. Pengawasan proyek ini pun hanya dilakukan oleh mandor dari pemborong.
Kelima, adanya pengalihan pekerjaan secara serampangan. Kontraktor proyek rukan ini semula PT. Firma Abadi yang beralamat di Surabaya menyerahkan sepenuhnya pekerjaan kepada perseorangan/ individu yang merupakan pemborong berinisial NI yang beralamat di Samarinda yang kemudian menyerahkan lagi kepada mandor yang berinisial S. Pengalihan pekerjaan ini meliputi keseluruhan pekerjaan dan sama sekali tidak ada pengawasan dari Kontraktor utama.




Kamis, 10 Januari 2019

Damper Isolator Gempa pada Struktur Bangunan (Universitas Gunadarma review)


Damper Isolator Gempa pada Struktur Bangunan

 

Kali ini gue raka mahasiswa teknik sipil universitas gunadarma mencoba mereview sanggapramana.wordpress.com yang judulnya damper isolator gempa pada struktur bangunan

blog ini di bagian awal langsung menyebutkan jenis alat peredam gempa seperti :
1.      Bantalan karet tahan gempa (seismic bearing)
2.      Lock Up Device (LUD)
3.      Fluid Viscous Damper (FVD)
4.      High Damping Device (HIDAM)
5.      dan lainnya
sebenernya guna nya buat menyerap energi gempa yang dipikul oleh elemen-elemen struktur. Sehingga, struktur bangunan menjadi lebih elastis dan terhindar dari kerusakan gempa yang parah. Pokonya peralatan ini mantep banget dah untuk struktur bangunan seengganya kalo gempanya kecil alat peredam tersebut bisa lah ngelindungin bangunan kita tapi ya jangan sampe ya daerah kita terkena gempa deh karena alat peredam ini ga ngejamin loh jika skala gempanya besar alat peredam ini mampu melindungi bangunan bangunan nya
next blog ini ngelanjutin menjelaskan lebih detail tentang jenis alat peredam gempa yang sudah dijelaskan yang pertama dijelaskan yaitu aplikasi bantalan karet
Dalam aplikasinya, bantalan karet tersebut dipasang pada setiap kolom, yaitu diantara pondasi dan bangunan. Bantalan karet alam ini, berfungsi untuk mengurangi getaran akibat gempa. Sedangkan lempengan baja, digunakan untuk menambah kekakuan bantalan karet, sehingga penurunan bangunan saat bertumpu di atas bantalan karet tidak terlalu besar lalu
Penjelasan dari blog ini detail bgt sehinngga gue sebagai reviewer harus mengambil intinya aja biar ga kepanjangan si.tapi ya intinya bantalan karet ini udah mulai dipake di bangunan hunian maupun gedung bertingkat
Nextnya Lock Up Device (LUD), Fluid Viscous Damper (FVD), High Damping Device (HIDAM)  pada intinya yg gue tangkap dari penjelasan blog ini prinsip kerjanya saja emang bagus blognya sangat detail banyak ilmu yg bias gue ambil dari blog ini juga tapi sayangnya kenapa blog ini tidak mejelaskan keuntungan dan kerugian dari alat alat peredam tersebut,blog ini hanya menuliskan
keuntungan dari alat peredam FVD saja kerugianya tidak ada dan untuk alat peredam yang lain hanya ada prinsip dan pan penjelasan yg lain lainya tetapi tidak ada keuntungan dan kerugian karena menurut gue sebagai reviewer baru keuntungan dan kerugian alat peredam itu sangan penting agar menjadi pertimbangan dalam proyek juga

Daftar pustaka
https://sanggapramana.wordpress.com/2010/11/27/damper-isolator-gempa-pada-struktur-bangunan/
                                                                                                        
Raka Muhammad ilham                                                      I Kadek Bagus Wadana Putra , ST., MT
15315606                                                                             Teknik Sipil Universitas Gunadarma
4TA04

universitas gunadarma