GUNADARMA

ug

Minggu, 08 Mei 2016

tanggung jawab manusia sebagai khalifah

tanggung jawab manusia sebagai khalifah”


Penyusun     :

Nama            : raka muhammad ilham f
NPM             : 15315606
Fakultas       : Teknik Sipil dan Perencanaan


















Manusia Sebagai Khalifah Allah
Antara anugrah Allah kepada manusia ialah pemilihan manusia menjadi khalifah atau wakilnya dibumi. Dengan dipilihnya manusia menjadi khalifah, ia mempunyai kewajiban yang harus ditegakan diantaranya kewajiban menegakan kebenaran, kebaikan, mewujudkan perdamaian, menghapus kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah. Kewajiban-kewajiban tersebut akan dimintai tanggung jawabnya kelak oleh Allah. Apabila pengakuan terhadap kenyataan dan hakikat wujudnya hari pembalasan telah dibuat maka tugas yang diwajibkan keatas dirinya perlu dilaksanakan.
Dikalangan makhluk ciptaan Allah,manusia telah dipilih oleh Allah melaksanakan tanggungjawab tersebut.Ini sudah tentu karena manusia merupakan makhluk yang paling istimewa.
Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Di Era Moderen
Allah SWT dengan kehendak kebijaksanaan-Nya telah menciptakan makhluk-makhluk yang ditempatkan di alam penciptaan-Nya. Sebagai khalifah tanggung jawab manusia adalah sangat luas didalam kehidupannya, meliputi semua keadaan dan tugas yang ditentukan kepadanya.
Di zaman serba modern ini tanggung jawab manusia khususnya sebagai khalifah hampir semua orang meninggalkannya. Manusia melupakan tugas dan tanggung jawab dari aslinya dengan membengkokon kearah-arah yang negatif.
Manusia dalam melakukan kerja kebudayaan memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan diantara berbagai macam kemungkinan. Tetapi kebebasan itu tidak bebes begitu saja,dalam artian bebas dalam batas tertentu terhadap hak orang lain. Kondisi ini digambarkan pada masa lalu,terdapat rebutan lahan diantara dua penguasa. Mereka mempermasalahkan batas wilayah yang tidak henti-hentinya. Thomas Hobbes menyebutnya sebagai homo homini lopus, artinya manusia adalah serigala bagi manusai yang lain. Persoalan rebutan wilayah itu mungkin kalau sekarang seperti persoalan antara Israel dan Palestina yang selalu bermusuhan karena berebutan wilayah.
Hal tersebut dapat terjadi karena tanggung jawa manusia sebagai khalifah/pemimpin telah musnah. Mereka hanya mementingkan kepentingan pribadi, tidak peduli lagi akan tanggung jawab sebagai seorang khalifah, tidak peduli akan kebenaran kebaikan, mewujudkan kedamaian, menghapus kemungkaran serta penyelewengan dan penyimpangan dari jalan Allah.
Pemanfaatan tekhnologi sekarangpun telah banyak membelok dari fungsi aslinya, yakni dari fungsi aslinya tekhnologi itu dipergunakan untuk memecahkan masalah yang lahir dalam kehidupan,sebagai sarana atau aktifitas yang denganya manusia berusaha mengubah atau menangani lingkungan,sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan praktis yang bersifat positif. Sebagai sarana untuk mempermudah manusia melakukan tugasnya,misalnya:
  1. Dengan tekhnologi modern, dari tekhnik mengendalikan aliran air sungai petani mendapatkan kemudahan dalam memperoleh air. Bendungan dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik. Alat rumah tangga elektronik mempermudah ibu-ibu rumah tangga dalam melaksanakan tugasnya.
  2. Dengan tekhnik modern dapat dibuat bermacam-macam media pendidikan, seperti, slide, film setrip, TV dan lain-lain yang dapat mempermudah para pendidik dalam melaksanakan tugasnya.
Pengetahuan dan tekhnologi memungkinkan terjadinya perkembangan ketrampilan dan kecerdasan manusia. Hal ini karena dangan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi memungkinkan:
  1. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah.
  2. Meningkatnya kemakmuran materi dan kesehatan masyarakat.
Fungsi hakekat tekhnologi tersebut telah banyak yang pensiun, meski banyak pula yang berjalan sesuai mestinya. Tekhnologi yang pensiun atau berubah dari hakekat fungsinya, misalnya adalah pembuatan nuklir, meledaknya bom atom di Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 8 Agustus 1945 mengakhiri perang dunia ll. Akibat bom atom korban manusia sipil yang cacat seumur hidup dan hangus menjadi abu dalam sekejap lingkungan alam hancur. Sampai saat ini jatuhnya bom atom di Hirosima dan Nagasaki selalu diperingati sebagai peringatan akan bahaya tekhnologi atom bagi umat manusia. Itulah akibat dari melalaikan tanggung jawab manusia.

  1. Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Bila Dihubungkan Dengan Transisi Demokrasi Di Indonesia.
Munculnya berbagai kerusuhan sosial selama masa transisi akibat tindakan yang tidak bertanggung jawab mengecilkan harapan akan berlangsungnya proses demokratisasi dapat berjalan dengan lancar. Proses peralihan kekuasaan dari Soeharto ke Habibie mengakibatkan terjadinya konsolidasi politik yang sangat kuat diantara berbagai kelompok kepentingan yang ada dalam masyarakat. Hal ini menimbulkan rejuvenasi politik aliran yang sangat menonjol. Banyak pendirian partai yang didasarkan pada aliran dan kepercayaan agama tertentu, sehingga hal ini berimplikasi pada lahirnya kekuatan politik yang tidak mampu membentuk eksekutif yang dapat merumuskan dan mengimplementasikan sejumlah kebijakan publik.
Sesuatu yang tidak mustahil kalau kemudian masyarakat Indonesia melewati masa transisi ini menghadapi kesulitan menciptakan sebuah demokrasi yang stabil disebabkan begitu meluasnya konsolidasi kekuasaan yang ada , termasuk dari kekuatan lama Orde Baru. Salah satu variabel yang sangat menentukan dalam uraian ini adalah adanya pemilihan sosial yang cenderung bersifat kumulatif atau konsolidatif (commulative or consolidated social cleavages). Hal ini terlihat pada adanya kecenderungan yang sangat tinggi untuk melakukan mobilisasi massa dengan menggunakan politik aliran. Agama merupakan sumber mobilisasi sosisl dan politik yang sangat strategis dan efektif.
Dalam konteks masyarakat indonesia, isu agama menyentuh sentimen paling mendasar, sehingga agama mudah dipergunakan sebagai modal partai politik untuk memperoleh simpati masa pendukung. Hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip seorang khalifah yang selalu mengemban tanggung jawab dengan ikhlas, tidak memperjual belikan agama dan memanfaatkannya untuk kepentingan partai politik.
Walaupun al-Quranul karim telah memberitau tugas dan tanggung jawab manusia dibumi ini dan diberitahukan mereka yang menunaikan tanggung jawab akan masuk surga, manakala yang tidak bertanggung jawab masuk neraka, namun tidak semua manusia percaya semua ini serta beriman dengannya. Bahkan yang percaya dan beriman dengannyapun karena tidak mampu melawan nafsu serta mempunyai kepentingan, kepentingan pribadi, ramai yang tidak dapat benar-benar memperhambakan diri kepada Allah dan gagal menjadi khalifah-Nya yang mentadbir dan mengurus dunia ini dengan syarat-Nya. Karena itulah Allah ta'ala berfirman dalam surat saba:13 yang artinya;
Sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur”

Keoptimalan manusia sebagai khalifah akan tercapai dibumi dengan sempurna apabila manusia dapat memanfaatkan segala pikiran hebatnya yang dianugrahkan oleh Allah SWT, dengan menciptakan teknologi yang canggih yang berdasar nilai-nilai keillahian (sifat-sifat Allah Asmaul Husna) dan keislaman dengan kemampuan seni, mengatur keseimbangan potensi alam dan lainnya dengan dipimpin oleh seorang khalifah yang robbani yang memerintah berdasar syariat islam. Apabila hal-hal tersebut tidak tercapai seluruhnya maka tidak tercapai keoptimalisasian peran kekhalifahan manusia. Walaupun terjadi maka hal tersebut belum dan tidak maksimal. Jadi pada dasarnya setiap umat manusia mengemban tugas yang maha penting untuk memerintahkan kekhalifan di bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar